Kisah Nabi Yaqub AS

Kisah Nabi Idris AS

 Kisah Nabi Idris 'Alaihissalam

Kisah Nabi Idris As
gambar dari youtube anak muslim

Nabi Idris Alaihissalam adalah keturunan keenam dari Nabi Adam alaihissalam yang lahir di Mesir beliau diberi nama Idris karena gemar membaca dan menulis Nabi Idris adalah nabi yang sangat cerdas beliaulah yang pertama kali menjinakkan kuda yang semula merupakan binatang liar.

Setelah menjinakkannya kini binatang kuda itu bisa dijadikan tunggangan atau untuk mengangkut berbagai barang, orang-orang yang baru melihat hal ini merasa heran karena Nabi Idris dapat menempuh perjalanan dengan sangat cepat daripada mereka yang masih berjalan kaki.

Dengan adanya kendaraan ini kaum Nabi Idris sangat terbantu dan menjadi semakin Makmur Nabi Idris menjadi orang yang paling disegani dan menjadi seorang panutan.

Di dalam Alquran Nabi Idris digolongkan sebagai manusia yang sabar karena beliau tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan dan rintangan seberat apapun. Nabi Idris merupakan manusia pertama yang mulai menulis dengan pena dan dianugrahi berbagai kepandaian oleh Allah, diantaranya: ilmu alam semesta, ilmu tulis-menulis, dan ilmu berhitung. beliau pula yang pertama kali menjahit baju sehingga membuatnya lebih nyaman dipakai daripada baju yang masih terbuat dari daun dan kulit hewan.

Selain itu beliau juga menguasai berbagai macam bahasa oleh karena itulah beliau dapat dengan mudah berkomunikasi dengan manusia lainnya. Beliau juga pandai membangun rumah sederhana yang indah dan nyaman sehingga banyak orang dari berbagai daerah yang menirunya dan meminta bantuannya.

Dengan ditemukannya berbagai teknologi hasil penemuan dari Nabi Idris yang membuat kaumnya lebih makmur. Kaum anak cucu Nabi Adam lainnya yang berasal Qobil menjadi sangat iri. Mereka pun mulai merencanakan sesuatu yang jahat dan mengganggu kaum Nabi Idris yang sedang bekerja. semakin hari semakin kaum dari Qabil menjadi bertambah jahat mereka mulai berani merampas harta benda kaum Nabi Idris dan melukai para perempuan dan anak-anak. Jumlah mereka pun juga semakin bertambah banyak, karena orang-orang yang tidak mau bekerja ikut menjadi golongan dari kaum keturunan Qabil.

Karena kejahatan kaum keturunan Qobil semakin meresahkan para penduduk pun mulai melaporkan berbagai kejadian itu kepada Nabi Idris. Nabi Idris lalu pergi menuju sebuah bukit dan memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Pada usia 82 Tahun itulah Nabi Idris diangkat menjadi seorang Rasul untuk memberi peringatan kepada seluruh umat manusia, maka Nabi Idris dengan segera melaksanakan tugasnya sebagai Rasul dan memberikan peringatan kepada kaum keturunan Qabil untuk kembali ke jalan yang benar. Nabi Idris berkata kepada mereka hai saudaraku. Berhentilah mengerjakan perbuatan jahat dan mungkar Ikutilah Jalan Kebenaran seperti yang diajarkan Nabi Adam.

 Namun setelah diperingatkan oleh Nabi Idris kaum keturunan Qabil malah menjadi sangat marah mereka malah menantang Nabi Idris untuk berperang, maka Nabi Idris dan para pengikutnya mulai membuat berbagai peralatan perang dan membuat benteng pertahanan guna menahan serangan kaum keturunan Qabil.

 Akhirnya peperangan pun terjadi selain menjadi seorang nabi dan rasul Nabi Idris juga merupakan seorang panglima perang beliau berperang dengan gagah dan berani sehingga mendapatkan julukan asadul usud yang berarti singa dari segala singa karena tidak pernah berputus asa dalam menjalankan tugasnya untuk memerangi kejahatan,

Nabi Idris adalah ahli strategi yang sangat pintar sehingga beliau dan pasukannya selalu dapat memenangkan berbagai pertempuran. namun semakin hari kaum keturunan yang mungkar dan durhaka itu makin bertambah banyak jumlahnya dan tidak terhenti menyerang para wanita dan anak-anak dari kaum Nabi Idris, maka Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan Nabi Idris beserta kaumnya untuk berhijrah dan meninggalkan negerinya untuk menuju tempat yang lebih aman. Demikianlah kisah Nabi Idris Alaihissalam yang tiada henti berperang dengan kaum keturunan Qabil. nama Nabi Idris diabadikan di dalam Alquran dalam surat Maryam ayat 56 dan 57.

Semoga kisah ini dapat kembali iman kita kepada para Nabi dan Rasul Allah Subhanahu Wa Ta'ala Amin ya robbal alamin.

Sumber Youtube Anak Muslim

Baca Juga

Komentar